Musim penghujan identik dengan munculnya beberapa penyakit khas, yaitu influenza dan batuk. Anak-anak saya juga tak luput dari serangan penyakit itu minggu ini. Seperti biasanya, selama hampir dua tahun terakhir ini, saya tak lagi langsung membawa anak-anak ke dokter ketika mereka demam. Siklus demam yang sudah terprediksi selama ini adalah tiga hari, dan itulah yang dijadikan patokan.
Selama tiga hari saya merawat anak-anak dengan 85% sentuhan tradisional. Untuk menurunkan demamnya, selain kompres air juga ditambah parutan bawang merah dan jeruk nipis yang dicampur dengan sedikit minyak kelapa atau minyak zaitun. Ramuan itu saya pakai untuk mengurut bagian punggung, lengan, dan kaki.
Sebagai penurun panas, saya tetap menggunakan obat kimia. Panadol yang berbahan dasar parasetamol adalah obat penurun panas yang paling direkomendasikan oleh beberapa dokter anak yang pernah saya temui. Menurut mereka, itulah komponen obat berjenis analgesik yang dianggap cukup aman buat anak-anak.
Sementara itu, untuk mengurangi panas dari dalam, saya pakai ramuan daun kacapiring. Sekitar 10 - 20 lembar daun kacapiring dicuci bersih, lalu disiram air panas. Daunnya diremas-remas sampai sari daun yang hijau dan kental keluar sempurna. Setelah itu ramuan disaring dan didiamkan selama sekitar 15 menit. Buat yang pernah melihat atau menikmati cincau hijau, maka begitulah kurang lebih tekstur dan juga warna ramuan kacapiring ini.Dengan campuran gula aren yang dicairkan, "cincau" kacapiring ini diminumkan pada anak, cukup dua kali sehari.
Dengan asumsi bahwa kekebalan tubuh sedang menurun, sehingga diperlukan "unsur" tambahan untuk melawan virus dan bakteri, saya gunakan antibiotik alami dari daun sambiloto. Sekitar 5 lembar daun sambiloto direbus dengan segelas air sampai menjadi 1/2 gelas. Setelah disaring dan dingin, untuk sekali minum campurkan 1 - 2 sendok air sambiloto dengan dua sendok madu lalu tambah sedikit air lagi supaya rasa pahitnya tidak terlalu terasa. Ramuan ini juga diminum 2 kali sehari.
Obat Batuk
Setelah demamnya turun, biasanya siklus penyakit sejenis ini selalu diakhiri dengan batuk. Saya gunakan ramuan obat berikut ini untuk mengatasi batuk:
- 5 butir kapulaga untuk meluruhkan dahak
- 1/2 sendok teh pala bubuk untuk penenang
- 2 ruas kunyit untuk anti radang dan anti septik
- 1 ruas kencur untuk anti nyeri
- 2 gelas air
- 2 sendok madu
Cara membuatnya:
Kunyit dan kencur diiris-iris atau dimemarkan. Semua bahan kecuali madu direbus dalam panci stainles hingga airnya menjadi tinggal 1gelas. Setelah dingin, masukkan madu dan minumkan 1/2 gelas saja untuk sekali minum. Karena anak saya dua-duanya batuk, jadi satu kali proses ini habis untuk dua anak sekaligus.
Buat Anda yang mau mencoba resep obat sederhana ini, satu saran saya: "Anda harus yakin dengan khasiat obat-obatan ini, karena jika Anda tidak yakin bisa jadi pikiran Anda akan tetap tersugesti oleh obat kimia dan pengaruhnya juga ada terhadap kesembuhan".
Semoga bermanfaat!
Artikel lain
Senin, 17 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tentang Saya
Saya, ibu dua anak. Anak-anak saya tidak bersekolah formal. Blog ini berisi pemikiran, hasil belajar, dan beberapa pengalaman.
Jika Anda menggunakan tulisan di blog ini sebagai referensi: (1) HARAP TIDAK ASAL copy paste, (2) Selalu mencantumkan link lengkap tulisan. Dengan begitu Anda telah berperan aktif dalam menjaga dan menghargai hak intelektual seseorang.
Jika Anda menggunakan tulisan di blog ini sebagai referensi: (1) HARAP TIDAK ASAL copy paste, (2) Selalu mencantumkan link lengkap tulisan. Dengan begitu Anda telah berperan aktif dalam menjaga dan menghargai hak intelektual seseorang.
2 komentar:
Blog nya unik, dan banyak manfaatnya bagi pengunjung
Salam Kenal
Tri
Kalau ibu saya biasanya menggunakan jeruk nipis ditambah dengan sedikit kecap. Asem dan manis rasanya, tapi alhamdulillah cepat sembuh batuknya.
Posting Komentar