Artikel lain

Rabu, 11 Juli 2007

Belajar Lewat Kegiatan Rumahan

Bingung mencari kegiatan yang asyik buat anak-anak?
Maria Montesori, seorang dokter dari Italia, telah menciptakan aneka kegiatan belajar bagi anak-anak dengan mengadaptasikan kegiatan rumah tangga sehari-hari menjadi kurikulum.

Montesori percaya bahwa anak-anak harus memiliki kesempatan lebih banyak untuk melakukan berbagai kegiatan sehari-hari untuk membuat mereka menjadi mandiri dan akhirnya merasa percaya diri, sehingga mereka bisa bilang, "AKU BISA!"

Montessori bahkan membuktikan bahwa kegiatan rumahan bukan hanya berguna agar anak-anak mampu melakukannya, lebih dari itu proses yang terjadi dalam kegiatan rumah juga bisa mengaktifkan kemampuan lain yang lebih besar dan lebih terstruktur. Misalnya ketika anak-anak sering bermain air, berlatih menyapu, dan mengancingkan baju, selain terbentuknya kemandirian dalam melakukan semua kegiatan tersebut, anak-anak juga akan lebih mudah menguasai kemampuan lain seperti menulis dan menggambar.

Semakin saya memperhatikan kedua anak saya, semua teori yang diungkap Montesori semakin tampak nyata. Dalam banyak hal saya lebih sering hanya sebagai stimulator, kemauan untuk berlatih atau menguasai sesuatu akhirnya muncul dari diri mereka sendiri. Saya nyaris tidak pernah mengajari anak-anak secara sengaja dan terjadwal ketat, namun anehnya acapkali saya dikejutkan oleh hasil yang mereka perlihatkan kepada saya setiap hari

BELAJAR MANDIRI LEWAT PEKERJAAN RUMAH
Memotong sayuran
Menyaksikan ibu memotong sayuran pasti menarik perhatian anak-anak. Dan pasti juga kita harus siap mendengar mereka bertanya tentang semua yang mereka lihat di meja potong. Ini apa Mah? Ini untuk apa? Sekalian nambah kosa kata juga, kan..

Beberapa jenis sayuran, seperti wortel berukuran besar yang berwarna merah cerah, mentimun, lobak, dan terong ungu paling sering dijadikan bahan eksperimen sebelum menjadi hidangan di meja makan.

Menyapu Lantai
Anak-anak sering mendapat larangan ketika mereka menyentuh sapu. Ya, kebanyakan dari kita tidak tahan kalau sapu itu akhirnya melintang di sembarang tempat dan membuat ruangan terlihat berantakan. Hal itu terjadi karena sapu yang kita berikan terlalu tinggi untuk ukuran tubuh mereka. Memang tidak mudah mendapatkan sapu yang sesuai ukuran anak. Paling mudah adalah memanipulasi perabotan yang ada, misalnya memotong batang sapu sehingga sesuai dengan tinggi badan anak

Mengepel atau Melap Cairan Yang Tumpah
Anak usia dua dan tiga tahun sudah akan semakin mengerti tentang fungsi-fungsi benda dan beragam kegiatan yang mengiringi kegiatan lainnya. Misalnya saja ketika susu atau air minum mereka tumpah di lantai atau meja makan, mereka tahu bahwa mengambil kain lap adalah cara untuk mengatasi masalah tersebut.

Beberapa anak mungkin akan segera mengajukan diri untuk mengambil kain lap kering dan melap wilayah yang basah. Meskipun mungkin belum sempurna hasil kerja mereka, namun karena semakin sering mereka melakukan itu, pekerjaan mereka menjadi semakin sempurna.

Ada banyak kegiatan sederhana lainnya yang berefek terhadap kemandirian anak, misalnya memakai baju dan celana sendiri, melipat baju sehabis disetrika, menyimpan piring atau gelas kotor di dapur setelah dipakai, atau merapikan mainan yang berserakan.

Memang sih adakalanya anak-anak mogok melakukan itu semua. Biasanya saya pakai strategi berlomba. Karena anak saya 2 orang, saya tinggal menantang mereka untuk menjadi yang paling cepat melakukannya. Lumayah ampuh juga.

Daripada kita susah mencari kegiatan bagi anak-anak, mengajak mereka terlibat dengan pekerjaan kita asyik juga, lho! Malah sangat murah.

1 komentar:

sutrisno_585 mengatakan...

rumah adalah sekolahan kedua setelah anak pulang sekolah, banyak pelajaran yang bisa kita petik lewat belajar dan bermain di rumah

Tentang Saya

Saya, ibu dua anak. Anak-anak saya tidak bersekolah formal. Blog ini berisi pemikiran, hasil belajar, dan beberapa pengalaman.

Jika Anda menggunakan tulisan di blog ini sebagai referensi: (1) HARAP TIDAK ASAL copy paste, (2) Selalu mencantumkan link lengkap tulisan. Dengan begitu Anda telah berperan aktif dalam menjaga dan menghargai hak intelektual seseorang.