Artikel lain

Jumat, 23 Agustus 2013

Ilmu dan Amal

Belajar dari risalah ilahi akan mensucikan tujuan, belajar dari pengalaman manusia memperkaya wawasan; sedangkan belajar dari pengalaman sendiri mengukuhkan keyakinan, seperti mengakarnya serabut pencari makanan pada tetumbuhan. Sembari aktif mencari sumber makanannya, akar menguatkan cengkeraman, sehingga batang tanaman semakin kokoh berdiri.

Dari manapun sumber pelajaran berasal, dengan kesadaran bahwa ilmu semata milik Allah dan bukan berasal dari diri kita, maka mudah-mudahan kita senantiasa berendah hati dan tidak menjadikan ilmu yang dimiliki sebagai penghalang untuk menjadikan kita mulia. Karena kemuliaan seorang berilmu ternyata bukan pada banyaknya ilmu yang dikuasainya, melainkan pada pengamalannya dan kerendahan hatinya.

Sungguh indah apa yang diungkapkan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib berikut ini: ”Janganlah sekali-kali engkau tidak mengamalkan apa yang telah engkau ketahui. Sebab setiap orang yang melihat akan ditanya tentang perbuatannya, ucapannya, dan kehendaknya.”

“Bagian terpenting dari ilmu adalah kelemahlembutan, sedangkan cacatnya adalah penyimpangan.”

Tidak ada komentar:

Tentang Saya

Saya, ibu dua anak. Anak-anak saya tidak bersekolah formal. Blog ini berisi pemikiran, hasil belajar, dan beberapa pengalaman.

Jika Anda menggunakan tulisan di blog ini sebagai referensi: (1) HARAP TIDAK ASAL copy paste, (2) Selalu mencantumkan link lengkap tulisan. Dengan begitu Anda telah berperan aktif dalam menjaga dan menghargai hak intelektual seseorang.