Untuk Mas Andrea Hirata:
Mungkin saya hanya salah satu dari ribuan atau bahkan jutaan orang yang terinspirasi dengan buku Anda "Laskar Pelangi". Setelah lama saya tak lagi menyempatkan diri membaca buku-buku bergenre fiksi, sungguh membaca Laskar Pelangi malah membuat saya bisa tertawa dan sekaligus menangis. Cerita orang tentang Laskar Pelangi memang bukan sekedar omong kosong. Terimakasih. Banyak pelajaran sekaligus hiburan yang saya dapat dari novel Anda.
Maklum ibu rumah tangga, setelah kurang lebih 5 hari menyicil, barulah pada
Jumat, 30 November 2007 saya berhasil menyelesaikan seluruh bab Laskar Pelangi. Ada rasa ikut terluka dengan nasib seorang Lintang yang berotak brilian namun cita-citanya kandas karena kemiskinan. Ada pula keberanian dan semangat luar biasa yang menular pada diri saya atas ketangguhan seorang Ikal (penulis) yang pantang menyerah. Dalam banyak hal, cerita Laskar Pelangi membuat saya kagum sekaligus malu, karena dalam banyak kemudahan yang kini saya miliki, saya justru tak banyak berbuat apa-apa untuk orang lain, untuk melawan ketidakadilan, untuk meredam kesewenang-wenangan, dan banyak hal yang harus dibenahi di kiri-kanan kita.
Impian saya memang terbentang dari ujung kertas di kiri hingga ujung kertas di kanan. Cita-cita dan berbagai gagasan bertaburan di kepala. Namun, ternyata gagasan itu tak cukup hanya diucapkan atau dituliskan. Penyakit paling parah yang melanda para pemimpi justru bukanlah impian-impiannya, melainkan kebiasaan menunda untuk melangkah.
Lapuknya gedung sekolah, kecilnya gaji, dan miskinnya sarana dan prasarana sekolah Muhammadiyah, yang menjadi setting utama kisah Laskar Pelangi, tak membuat guru setegar Ibu Muslimah mundur untuk memberikan pengabdian yang terbaik dalam pendidikan. Adakah kini hal itu tersimpan di benak para guru di sekolah elite dan mewah? Sudah sepantasnya para guru (termasuk guru di rumah alias orangtua) membaca novel ini untuk menggugah kembali idealisme dan semangat memberi seorang pendidik sejati.
Bagi siapapun yang memiliki mimpi untuk memajukan pendidikan, dalam skala sekecil apapun, Laskar Pelangi adalah sumber inspirasi yang layak untuk dikaji. Jadikan impian tak hanya sekedar menjadi mimpi, tetapi berwujud dalam langkah-langkah nyata.
Wahai para pemimpi, Selamat membaca!
Artikel lain
Jumat, 30 November 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tentang Saya
Saya, ibu dua anak. Anak-anak saya tidak bersekolah formal. Blog ini berisi pemikiran, hasil belajar, dan beberapa pengalaman.
Jika Anda menggunakan tulisan di blog ini sebagai referensi: (1) HARAP TIDAK ASAL copy paste, (2) Selalu mencantumkan link lengkap tulisan. Dengan begitu Anda telah berperan aktif dalam menjaga dan menghargai hak intelektual seseorang.
Jika Anda menggunakan tulisan di blog ini sebagai referensi: (1) HARAP TIDAK ASAL copy paste, (2) Selalu mencantumkan link lengkap tulisan. Dengan begitu Anda telah berperan aktif dalam menjaga dan menghargai hak intelektual seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar